Banyuwangi – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi mengelar acara coaching Tuberkulosis (TBC) di aula dr. Musytahar Umar Thalib, RS Al Huda, Gambiran, Kamis lalu (24/4).
Kegiatan coaching ini berupa pelatihan dan pendampingan yang ditujukan untuk tenaga kesehatan dalam program tuberkulosis (TBC), untuk meningkatkan kualitas layanan TBC di fasilitas kesehatan.
Manajer Pelayanan Medis RS Al Huda, dr. Khusnul Imama mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan layanan TBC yang berkualitas, terstandarisasi, dan berkontribusi pada eliminasi TBC di Fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes), khususnya rumah sakit. Sedangkan pemateri berasal dari Dinkes Banyuwangi. “Kegiatan yang akan diagendakan sebanyak empat kali ini, melibatkan berbagai kelompok profesi. Mulai dari manajemen, dokter, apoteker, perawat dan analis laboratorium,” jelasnya.
Dalam proses coaching tersebut, jelas Imama, tenaga professional yang memberikan pendampingan disebut coach TB. Sedangkan orang yang didampingi disebut coachee (Tenaga Kesehatan Fasyankes).
Sementara itu, dibuka sambutan Dinkes Banyuwangi, dilanjutkan perkenalan program, coach dan coachee. Sesi coaching TBC oleh masing-masing profesi yang terdiri dari assessment situasi layanan TBC, pengisian buku instrumen serta diskusi dan penyusunan rencana aksi.
Penyampaian hasil coaching dan diskusi rencana pertemuan selanjutnya menjadi penutup kegiatan tersebut.
Jika anda merasakan gejala TBC seperti batuk berbulan-bulan dan tidak kunjung sembuh, atau ada saudara/tetangga terdiagnosa TBC, segera periksakan ke Klinik Paru RS Al Huda yang buka setiap hari Selasa & Kamis jam 14.15 sd 19.30 WIB serta Jum’at jam 15.00 sd 19.30 WIB.
“Dengan deteksi dini Tuberkulosis dan terlapornya kasus TBC penting dilakukan, agar dapat diketahui pasti berapa jumlah kasus TBC. Sehingga lebih banyak kasus TBC yang dapat diobati dan penularan TBC dapat ditekan. Ini bentuk komitmen RSAH mendukung Program Pemerintah TOSS TBC (Temukan Obati sampai Sembuh TBC),” pungkas dokter Ima.