BANYUWANGI – Terjadinya cuaca ekstrim akhir-akhir ini perlu diwaspadai. Kondisi siang hari terasa terik, menjelang sore cuaca mendung dan hujan disertai angin kencang, ternyata dapat memicu kambuhnya penyakit asma. Hal ini diampaikan dr. Dian Retnowati, Sp. P (K) Onk, Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi RS Al Huda (RSAH).
Dian menjelaskan, asma merupakan penyakit kronis ditandai sesak napas dan batuk, disertai bunyi ngik-ngik (mengi/bengek). Hal ini, kata dia, disebabkan adanya penyempitan dan sumbatan pada saluran nafas yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada.
“Penyakit asma tidak mengenal umur, sekitar 80 persen penyakit asma menyerang anak-anak dan 20 persen menyerang orang dewasa. Di samping adanya faktor genetik/turunan, alergi merupakan penyebab utama pemicu timbulnya gejala asma,” ujarnya.
Dian mencontohkan, seperti alergi makanan, buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dll), bulu binatang (kucing, burung dll) serta cuaca (dingin, panas) dan debu..
“Penyakit asma dapat diminimalisir agar tidak sering kambuh, yaitu dengan mengatur pola hidup yang sehat. Atur pola makan bergizi seimbang, rutin berolah raga, jauhi rokok dan minuman beralkohol
Tak lupa juga, pesan Dian, agar selalu menghindari faktor pencetus timbulnya alergi, menjaga kondisi tubuh dari perubahan cuaca yang terkadang tidak menentu, serta menjaga kebersihan di sekitar lingkungan rumah dan gunakanlah masker bila beraktifitas di luar rumah.
“Bila gejala asma menyerang, pertama tenangkan penderita, berikan tempat yang cukup lapang, berikan posisi yang nyaman (tinggikan kepala dengan 2-3 bantal), berikan atau bantu menggunakan obat semprot atau inhaler yang biasa dipakai,’ ungkapnya.
Selain itu, upayakan mengajak penderita untuk bernapas perlahan-lahan dan dalam, usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang cukup. “Jika belum ada perbaikan, segera bawa ke Rumah Sakit Al Huda Genteng, Banyuwangi agar segera mendapatkan pertolongan,’’ ujarnya. (hud)