BANYUWANGI – Pemeriksaan nadi sendiri, dapat membantu mengenali secara dini apakah jantung kita mengalami gangguan irama atau tidak. Hal ini juga dapat menghindarkan dari serangan jantung yang mendadak. Hal ini disampaikan dr. Dewi dalam kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Rumah Sakit Al Huda (RSAH) dalam rangka Peringatan Hari Jantung Se- Dunia, yang digelar Jumat (29/9) kemarin
“Pertama Jika denyutan tidak teratur atau jumlah denyutan di atas 50 atau di bawah 30, waspada gangguan irama jantung yang dapat mengindikasikan kemungkinan adanya penyakit jantung,” ujarnya.
Dijelaskan, penyakit jntung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya sumbatan atau penyempitan pembuluh darah coroner karena kerusakan lapisan dinding pembuluh darah jantung
“Hal ini akan menghambat aliran darah ke jantung secara mendadak yang ditandai dengan gejala gejala seperti Nyeri dada kiri yang seperti dihimpit atau ampek, nyeri dapat menjalar ke punggung, leher atau lengan kiri,” paparnya. Kemudian, kata dia, sesak nafas, jantung berdebar-debar, keringat dingin, mual, muntah bahkan nyeri perut.
Penyakit jantung koroner bisa diobati dan dapat dicegah dengan berhenti merokok, jaga berat badan proporsional atau hindari obesitas, rutin kontrol kadar gula darah, kolesterol dan darah tinggi, aktifitas fisik minimal 30 menit per hari atau minimal 150 menit per minggu
Kemudian, kata dia, konsumsi makanan diet jantung yaitu yang mengandung tinggi serat, vitamin larut dalam air dan tinggi antioksidan seperti wortel, jagung, kacang polong, kacang merah, ubi, gandum, brokoli, pepaya dan jeruk.
“Bisa juga mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tidak jenuh seperti ikan tuna, salmon atau ikan gabus, “ tegasnya.
Bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi terkait penyakit jantung dapat datang langsung ke Klinik Jantung RS Al Huda yang buka setiap hari Senin, Rabu, Jumat jam 15.30 sd 19.00 dan hari Sabtu jam 13.00 sd 15.00. (hud)
