BANYUWANGI – Pandemi Covid-19 menyadarkan banyak orang betapa oksigen dan paru-paru itu amat sangat berharga. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga dan merawat kesehatan paru. Hal ini disampaikan dr. Dian Retnowati, Sp. P saat peringatan World Lung Day (Hari Paru Sedunia), Sabtu (25/9) lalu.
Dalam kegiatan yang dikemas dalam Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) itu, Dian menjelaskan, paru adalah organ dalam tubuh yang sangat sensitif. Dan paru merupakan satu-satunya organ dalam yang berinteraksi dengan dunia luar secara langsung,
Untuk diketahui, saat ini, penyakit paru dan pernapasan menjadi salah satu masalah kesehatan global. Ada 5 penyakit paru yang paling banyak menjadi penyebab kesakitan dan kematian yakni, kanker paru, tuberkulosis (TB), infeksi saluran pernapasan bawah akut (pneumonia), asma dan Penyakit Paru Obstrutif Kronik (PPOK).
Atas kenyataan tersebut, kata Dian, perlu langkah kongkrit dari diri sendiri untuk merawat kesehatan paru-paru. Caranya dengan menghindari asap rokok, hirup udara bersih, hindari daerah polusi tinggi, olah raga secara teratur, serta lakukan vaksinasi.
paru sehat, maka tubuh akan sehat
“Hindari asap rokok dengan berhenti merokok, Jangan izinkan orang merokok di dalam rumah, mobil atau tempat kerja. Hindari area publik yang memperbolehkan merokok. Pilih kamar hotel bebas rokok saat berpergian untuk menghindari residu asap rokok (asap rokok tersier),” ujarnya.
Dijelaskan, tembakau menyebabkan 8 juta kematian setiap tahun dan penyebab utama kebanyakan penyakit paru. Asap tembakau mengandung > 4.000 bahan kimia yang kebanyakan beracun dan dapat menyebabkan kanker. “Berhenti merokok cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan tubuh terutama paru,” paparnya
Dia menambahkan, polusi udara memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia. “ Paru adalah titik masuk pertama polusi udara ke dalam tubuh oleh karena itu hindari daerah polusi tinggi,” tegasnya.
Masih menurut Dian, aktivitas fisik dan olahraga teratur meningkatkan kualitas hidup. Saat berolahraga jantung berdetak lebih cepat dan paru bekerja lebih keras. Tubuh butuh lebih banyak oksigen untuk bahan bakar otot, sehingga paru akan meningkatkan aktivitasnya untuk mengirimkan oksigen sambil mengeluarkan karbondioksida. “Beberapa olahraga ringan dapat dikerjakan seperti jalan kaki, jogging, senam atau bersepeda dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 30 menit,” jlentrehnya.
Sedangkan vaksinasi tubuh akan terlindungi dengan cara membentuk respons antibodi tanpa harus sakit terlebih dahulu. Vaksin akan membentuk pertahanan alami tubuh untuk mengenal dan melawan virus serta bakteri yang menjadi targetnya. “Beberapa infeksi saluran pernapasan yang dapat dicegah dengan vaksinasi antara lain influenza, Pneumonia pneumokokus, BCG dan yang teranyar COVID-19,” pungkasnya.(hud)