BANYUWANGI – Bagi penderitahipertensi atau darah tinggi, tidak perlu khawatir menjalani ibadah puasa ramadhan. Pasalnya, penderita hipertensi tetap aman berpuasa, selama tekanan darah terkendali dan penderita meminum obat secara teratur. Terlebih lagi, saat ini sudah banyak obat yang bisa diminum cukup satu kali dalam sehari yang bisa diminum saat sahur atau saat berbuka puasa. Hal ini disampaikan dr. Fitri Primadiani, Sp. PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang praktek setiap hari di Rumah Sakit Al Huda (RSAH) Genteng, Banyuwangi.
Menurut dr. Fitri Primadiani, hipertensiadalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. “Tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 90 mmHg,” ujarnya.
Masih menurut Fitri, memasuki pekan ketiga bulan ramadhan, untuk penderita hipertensi agar tetap waspada terhadap peningkatan tekanan darahnya. Hal ini terkait dengan kebiasaan yang selalu menghidangkan masakan-masakan istimewa yang justru tidak baik bagi penderita hipertensi.
“Hipertensi sendiri tidak memiliki gejala yang khusus sehingga sering kali sulit disadari penderitanya. Untuk itu, setiap orang, terutama yang memiliki risiko hipertensi dan berusia di atas 30 tahun, disarankan memeriksakan darah secara rutin,” jelasnya.
Dijelaskan, ada beberapa hal yang dapat dijadikan patokan bagi penderita hipertensi. Seperti adanya keluhan pusing atau sakit kepala, tengkuk terasa pegal, mudah marah, susah tidur, mudah lelah, dan dalam kondisi tertentu sering menimbulkan keluhan mata berkunang-kunang, mimisan, dan pandangan kabur.
“Banyak faktor pemicu terjadinya hipertensi, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi makanan yang asin dan berlemak, minuman beralkohol, merokok, kurang olahraga, maupun riwayat keluarga atau faktor keturunan dapat menjadi penyebabnya,” jlentrehnya.
Lebih lanjut Fitri memaparkan, kunci utama bagi penderita hipertensi dalam menjalankan puasa adalah mengatur tekanan darah agar tetap stabil. Hal itu bisa dilakukan dengan memodifikasi gaya hidup dengan menghindari makanan yang mengandung banyak garam atau asin dan berlemak.
“Kemudian mengonsumsi makanan berprotein, banyak makan makanan yang mengandung kalsium (karena kalsium bisa menurunkan tekanan darah) seperti buah dan sayuran,” ujarnya
Tak kalah penting, kata dia, penderita hipertensi tetap rutin olahraga. Meskipun sedang berpuasa, tidak berarti kita berhenti melakukan aktifitas fisik, tetap lakukan olahraga ringan secara teratur 30 menit setiap hari. “Ini agar tubuh tetap bugar, dan jangan lupa hindari merokok dan minuman beralkohol,” ungkapnya.
Bagi penderita hipertensi yang mau berkonsultasi terkait kesehatan selama menjalankan puasa, kata dia, dapat datang langsung datang ke Poli Spesialis Penyakit Dalam RS Al Huda.(Hud).