Kenali Virus HIV Di Tengah Pandemi COVID-19

Memperingati Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember 2020

GAMBIRAN – Pencegahan dan Penanggulangan penyakit HIV-AIDS terkesan kurang mendapatkan perhatian akhir-akhir ini. Ditengah fokus dunia menghadapi serangan pandemi COVID-19 yang semakin meluas, AIDS tetap merupakan permasalahan serius yang harus ditangani juga secara serius, demikian disampaikan Dr. Suryadinata, Konselor di Poli CST RS Al Huda (RSAH).

Ditambahkan, meskipun saat ini tampaknya sudah terkendali, namun bila kita lengah tidak mustahil dapat terjadi lonjakan hingga merebak lagi menjadi pandemi AIDS seperti di era 1980-an. Untuk itulah peringatan hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember dapat menjadi momentum kembali untuk lebih mengenal lebih dalam seputar virus HIV. Dijelaskan, HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah kondisi dimana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. “Ada beberapa tahapan perkembangan infeksi oleh virus HIV pada tubuh manusia, antara lain tahap 1, tahap 2, dan tahap 3,” jelasnya

“Pada tahap 1, umumnya seseorang yang terpapar virus HIV tidak akan langsung menunjukkan gejala. Adapun gejala yang muncul hanyalah flu biasa, sehingga pada tahap tersebut tidak memiliki gejala khas. Begitu pula pada tahap 2, dimana tidak memiliki gejala, tetapi virus terus menyebar ke seluruh tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Hal itu dapat berlangsung hingga 10 tahun bahkan lebih.” bebernya

Sedangkan pada tahap terakhir yaitu tahap 3, daya tahan tubuh turun sehingga mudah terserang penyakit, seperti demam terus-menerus, diare berkepanjangan, hingga infeksi jamur di mulut,” jlentrehnya

Surya melanjutkan, Untuk memastikan apakah seseorang mengidap HIV atau tidak, diperlukan pemeriksaan tes darah yang dapat dilakukan di Laboratorium RS Al Huda. Idealnya pemeriksaan dilaksanakan 3 hingga 12 minggu setelah terinfeksi agar jumlah antibodi cukup sehingga terdeteksi saat pemeriksaan.” imbuhnya

Virus HIV dapat menular melalui cairan tubuh yaitu darah (transfusi, jarum suntik, serta ibu ke anak) dan cairan kelamin (hubungan seks). Oleh karena itu, sebelum penyebaran tersebut terjadi penting untuk dilakukan pencegahan. Antara lain, tidak bergonta-ganti pasangan seks dan hindari penggunaan jarum suntik bergantian.” jlentrehnya

            “Pencegahan harus dilakukan, apalagi hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, yang ada hanyalah obat untuk memperlambat perkembangan virus,” ucapnya.                   Terakhir, dalam masa pandemi seperti saat ini, Surya mengimbau ODHA untuk tetap mengonsumsi obat secara rutin dan tetap waspada dengan potensi penularan COVID-19, dengan disiplin  melaksanakan protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Pungkasnya (RSAH)

Post Author: RSAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *