Gambiran- Infeksi rongga mulut ringan yang dibiarkan bisa bisa berkembang menjadi berat dan sangat berbahaya, bahkan bisa mengancam jiwa. Infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri yang menyerang rongga mulut dengan membentuk phlegmon. Demikian yang disampaikan drg Alfi Mubarak, dokter Gigi di RS Al Huda (RSAH).
Dijelaskan, Infeksi rongga mulut sering dialami sebagian masyarakat. Biasa terjadi pada gigi berlubang, gusi dan jaringan penyangga gigi, maupun jaringan perikorona dari gigi geraham bungsu yang akan tumbuh.” jelasnya
Infeksi ini disebabkan adanya mikroorganisme kelompok bakteri Streptococcus atau Staphylococcus yang terdapat pada rongga mulut. “Terganggunya keseimbangan antara mikroorganisme, host dan lingkungan rongga mulut, menyebabkan bakteri tersebut menjadi lebih pathogen dan menyebabkan infeksi berat saat terbentuk phlegmon” ujarnya
“Phlegmon yang menyerang jaringan dasar mulut harus segera ditangani, ini merupakan kondisi kedaruratan yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya sumbatan jalan nafas ”beber dokter gigi yang praktek setiap hari di RSAH ini
“Seseorang yang mengalami phlegmon akan merasakan gejala seperti kelelahan, demam, nyeri pada gigi yang terkait, susah membuka mulut, sulit menelan hingga susah bernafas”, imbuhnya
“Perawatan phlegmon harus dilakukan secara tepat dan adekuat, supaya tidak terjadi penyebaran infeksi lebih lanjut. Terapi pada kasus ini bisa dilakukan dengan pemberian antibiotik yang adekuat maupun tindakan pembedahan.” Beber dokter gigi yang juga menjabat sebagai Manajer Instalasi Rawat Jalan RSAH ini
“Kesehatan rongga mulut sangat penting dan harus kita jaga, yaitu dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari, makan -makanan bergizi, dan periksa atau kontrol rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi untuk memeriksa kondisi gigi dan mulut kita.” Jlentrehnya. “Bagi masyarakat yang membutuhkan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gigi bisa datang langsung ke Poli Gigi RSAH yang buka setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu jam 08.00 sd jam 15.00” pungkasnya (RSAH)