Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
GAMBIRAN-Penerapan dan pembatasan aktivitas di luar rumah di masa pandemi COVID-19, membuat banyak kegiatan donor darah tertunda. Hal ini menyebabkan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) menipis. Padahal kebutuhan transfusi darah tidak menurun.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kab. Banyuwangi dr. Rezekiyanti membenarkan hal itu saat pelaksanaan donor darah di RSAH Sabtu lalu (12/9). “Salut dan Apresiasi tinggi atas komitmen kuat Kelompok Donor Darah Sukarela/KDDS RS Al Huda” Ungkapnya
Rezekiyanti menjelaskan, KDDS RS Al Huda sangat membantu UTD PMI Kabupaten Banyuwangi dalam menjaga kestabilan stok darah. “Mereka rutin melaksanakan donor darah setiap bulan sekali, khususnya disaat pandemi kali ini” jelasnya.
Sementara itu Koordinator KDDS RSAH Rosidin, S. Kep, Ns menambahkan, Pada awalnya pelaksanaan Donor darah di RSAH terjadwal dua kali sebulan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berdonor, maka jadwal rutin diatur kembali oleh PMI demi menjaga stabilitas stok darah supaya tidak overload. “Saat pandemi ini, kami siap membantu PMI sewaktu-waktu dibutuhkan sehingga stok darah di Banyuwangi tetap terjaga” kata Rosidin.
Untuk pelaksanaan donor darah kami tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan instruksi pemerintah. Yaitu mengatur jarak bed tempat pengambilan darah. Mereka juga penggunaan APD sesuai standar bagi petugas pengambil darah serta petugas adminsitrasinya. Selain itu, pendonor diwajibkan untuk memakai masker dengan baik saat kegiatan donor darah. Pendonor juga wajib mencuci tangan dengan sabun saat masuk ke RSAH. Sekaligus, mereka juga menjalani pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun oleh petugas. “Selain itu, kita juga atur jarak pendonor saat menunggu antrian donor.” Bebernya
Akhirnya 150 kantong darah terkumpul pada kegiatan Donor Sabtu lalu (12/9). Sementara itu, pelaksanaan donor darah bulan berikutnya dijadwalkan pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2020 mendatang. “Bagi yang berminat menjadi pendonor sukarela bisa menghubungi Koordinator klub donor darah.” Ujarnya
Direktur RS Al Huda dr Indiati, MMRS menyatakan, keberlangsungan ketersediaan darah bisa selalu terjaga bila ada sinergisitas yang baik antara RS, Pendonor/ KDDS, dan UTD. Adanya klub donor darah sukarela seperti KDDS RSAH dan ada institusi yang mau perduli. Ada UTD yang selalu berupaya memenuhi stock darah, dan ada PMI yang mendukung penuh keberadaan KDDS dan Bank Darah. “Sehingga mempermudah dan mempercepat layanan pasien yang membutuhkan transfusi darah” pungkasnya.