WASPADAI KELAINAN HYPOSPADIA PADA BAYI BARU LAHIR

Cegah Kemandulan dengan cara  operasi

Gambiran- Bagi para ibu yang baru melahirkan bayi laki-laki, jangan lupa untuk memeriksa lubang kencing di kemaluannya/ penis. Bila lubang kencing tidak berada di ujung penis, waspada dan segera konsultasikan ke dokter. kemungkinan bayi itu mengalami hypospadia. Begitu pesan dr Rameshdo Yuanda SpU, dokter spesialis Urologi yang praktek di RS Al Huda ini.

Hypospadia adalah kelainan bawaan lahir pada anak laki-laki, yang dicirikan dengan letak abnormal lubang kencing yang tidak berada di ujung kepala penis seperti layaknya tetapi berada lebih bawah/lebih pendek”, ungkap Edo, panggilan akrab dr Rameshdo Yuanda SpU ini.

Dikatakan, sebagian besar anak dengan kelainan hypospadia memiliki bentuk batang penis yang melengkung. “Jika kelainan bentuk ini tidak diperbaiki dengan tindakan operasi, penderita kelak akan mengalami gangguan fungsi berkemih berupa arah dan pancaran berkemih yang tidak normal”, papar dokter spesialis urologi yang praktek setiap hari di RSAH ini.

Edo juga mengungkapkan, masalah akan semakin rumit sejalan bertambahnya usia penderita. “Akibat bentuk penis yang tidak normal dan kebiasaan berkemih yang tidak lazim seperti anak laki-laki normal sebaya, akan muncul masalah psikologis. Dan masalah paling serius adalah ketika memasuki usia pubertas dan pada usia reproduksi, berkenaan dengan bentuk penis yang melengkung saat ereksi, kesulitan penetrasi penis saat berhubungan badan dan gangguan pancaran ejakulasi akan mengakibatkan kemandulan”.

Dalam kesempatan itu juga disampaikan kalau tindakan operatif merupakan penatalaksanaan definitif dari hypospadia. “Operasi biasanya dilakukan dalam rentang waktu tahun pertama usia bayi, dengan syarat ukuran jaringan penis cukup besar dan jelas untuk bisa dimanipulasi. Dan operasi sebaiknya telah tuntas dilakukan sebelum penderita memasuki usia sekolah”. Ujarnya.

“Yang paling penting jangan lakukan sirkumsisi atau sunat pada anak dengan kelainan ini, sebelum dilakukan koreksi pada kelainan hypospadianya” tegas dokter yang sudah beberapa kali sukses melakukan operasi hypospadia di RSAH ini.

“karena apapun teknik operasi hypospadia yang dikerjakan, semuanya membutuhkan kelebihan kulit tudung kepala penis (preputium) untuk rekonstruksi saluran kencing baru. Lagi pula bentuk penis setelah operasi hipospadia sudah serupa dengan bentuk penis setelah khitan” pungkas Edo.

Konsultasi : dr Rameshdo Yuanda SpU Praktek setiap hari di klinik Urologi RS Al Huda

Post Author: RSAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *