BANYUWANGI – Saat menjalankan ibadah puasa, ibu menyusui tetap bisa memberikan ASI Eksklusif kepada buah hatinya. Ini sepanjang kebutuhan asupan nutrisi dan cairan dapat terpenuhi. Hal ini disampaikan Asisten Manajer Ruang Maternal Henik Khusniyati, Amd. Keb.
Henik menjelaskan, Ibu menyusui boleh puasa dengan memperhatikan usia buah hatinya. “Bila bayi masih berusia di bawah 6 bulan dan hanya mengandalkan ASI sebagai asupan makanannya., ibu menyusui perlu lebih berhati-hati dan sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter,” ujarnya.
Dia menambahkan, jika usia bayi sudah di atas 6 bulan, ibu menyusui diperbolehkan puasa karena bayi sudah mendapatkan nutrisi tambahan dari MPASI atau makanan pendamping ASI. “Perhatikan komposisi MPASI agar anak Anda mendapatkan nutrisi sesuai kebutuhannya,” tegasnya.
Masih menurut Henik, Selain mengkonsumsi makanan bergizi sehat dan seimbang, persediaan cairan tubuh juga harus diperhatikan, “Usahakan ibu menyusui minum air putih dalam jumlah cukup, yaitu minimal 2 liter sehari,” tegasnya.
Dikatakan, saat berpuasa hanya terjadi pergeseran waktu pola makan saja. “Asalkan pandai mengatur asupan gizi dan kecukupan cairannya, tubuh manusia dapat mendeposit nutrisi dan dapat menggunakannya saat diperlukan,” bebernya.
Dijelaskan, tubuh akan melakukan kompensasi dengan mengambil cadangan zat- zat gizi. Yaitu lemak, protein serta vitamin dan mineral dari simpanan tubuh. Begitu Ibu berbuka puasa, tubuh akan mengganti cadangan zat-zat gizi tadi dari makanan yang dikonsumsi saat berbuka
“Bila ibu menyusui merasa lemah, pusing, mual, keringat dingin, sebaiknya segera membatalkan puasa dan langsung makan dan minum,” ujarnya. Prinsipnya, lanjut dia, selama berpuasa ibu menyusui harus terus memperhatikan kesehatan diri dan bayinya saat berpuasa.
“Bila perlu konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mendapat kepastian kondisi kesehatan ibu maupun bayinya,” ujarnya. (hud)