MENJAGA KUALITAS ASI SELAMA RAMADHAN

Gambiran – Bagaimana menjaga agar kualitas ASI tetap bagus selama ibu menjalankan puasa di bulan Ramadan? Pertanyaan ini muncul saat kegiatan rutin PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) yang digelar RS Al Huda, Senin (14/5) kemarin. Berbagai persoalan kesehatan saat menjalankan ibadah puasa  memang menjadi pembahasan menarik. Salah satunya tentang apakah berpuasa aman bagi ibu menyusui dan bayinya. Rasa penasaran semacam ini  muncul di benak ibu menyusui saat berpuasa, karena disamping ingin memberikan ASI Eksklusif kepada buah hati, juga ingin tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk.

Berdasarkan penelitian, kandungan nutrisi Air Susu Ibu (ASI)  saat berpuasa ternyata tidak berpengaruh secara signifikan. “Walaupun ibu tidak makan selama 14 jam, komposisi ASI-nya tidak akan berkurang kualitasnya. Sebab tubuh akan melakukan kompensasi dengan mengambil cadangan zat- zat gizi. Yaitu energi, lemak, dan protein serta vitamin dan mineral dari simpanan tubuh. Begitu berbuka tubuh akan mengganti cadangan zat-zat gizi tadi,” ujar Denik Suci Amd Keb, anggota TIM PKRS RSAH.

Dijelaskan, organ-organ pencernaan bekerja selama 24 jam dalam sehari tanpa henti, untuk itu dibutuhkan beberapa waktu untuk istirahat. “Pengistirahatan organ dapat dilakukan melalui berpuasa,” paparnya. Sedangkan kebutuhan ASI untuk bayi mutlak demi perkembangan kesehatan bayi, sehingga untuk menjalankannya bersamaan, dibutuhkan tips tersendiri.  “Ibu menyusui sambil berpuasa diperbolehkan bila tidak ada indikasi yang menghawatirkan,” tegasnya.

Sementara itu, Riena Dhewi Lestari S. Gz, Manajer Instalasi Gizi RS Al Huda mengatakan, kuncinya adalah asupan menu dan gizi seimbang, perbanyak konsumsi cairan saat berbuka hingga sahur dan istirahat yang cukup. “Pola makan 3 kali sehari dengan menu gizi yang seimbang tetap dipertahankan. Saat sahur, waktu berbuka, dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih,” ujarnya.

Dikatakan, makanan yang mengandung asam folat, perlu lebih banyak dikonsumsi dikarenakan asam folat berfungsi untuk pembelahan dan pertumbuhan sel, memproduksi sel darah merah, dan mencegah resiko cacat susunan syaraf pusat pada bayi. “Makanan ini bisa ditemukan pada sayuran hijau, hati ayam, daging, kacang hijau, kacang kedelai dan juga susu,” ujarnya

Rhiena juga mengingatkan, agar banyak mengonsumsi cairan saat berbuka hingga sahur, minum-minuman yang manis dan hangat saat berbuka. “Minuman yang hangat merangsang kelancaran ASI. Setelah itu bisa diselingi dengan jus buah dan air putih minimal 8 gelas perhari,” tegasnya

Ditambahkan, jika ibu menyusui merasa lemas saat berpuasa, sebaiknya istirahat sejenak dengan cara tidur atau sekedar rileks menenangkan pikiran. Perlu diketahui juga semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. “Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar,” pungkasnya. (RSAH)

Post Author: RSAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *