Genteng – Perawatan bayi dengan menggunakan Fototerapi Bluelight merupakan salah satu terapi bagi bayi dengan masalah kuning, dimana perawatan yang diberikan bersifat non-invasiv (tidak merusak), lebih efektif, relatif tidak mahal dan mudah dilaksanakan. Demikian disampaikan oleh dr. Tri Tapaningsih, Sp. A, dokter Spesialis Anak RS Al Huda.
Dijelaskannya, bahwa bayi kuning atau joaundice adalah suatu keadaan dimana warna kulit bayi berubah menjadi kuning. Kuning pada bayi ini, timbul karena adanya timbunan bilirubin (zat/ komponen yang berasal dari pemecahan hemoglobin dalam sel darah merah) di bawah kulit. Bilirubin merupakan pigmen kekuningan yang dilepaskan ketika sel-sel darah merah dipecah. Biasanya bilirubin diproses dan dikeluarkan oleh hati. “Pada bayi kurang bulan yang lahir premature dapat mengalami masalah kuning atau disebut juga joundice atau icterus neonatorum,” jelasnya.
Tingkat kelebihan bilirubin dalam darah (hiperbilirubinemia), kata Tri, dapat mengindikasikan kerusakan hati dan dapat menyebabkan sakit kuning (menguningnya kulit dan putih mata), tinja berwarna pucat, dan urin gelap. Tingkat kadar normal bilirubin maksimal adalah 12-13 mg% (205-220 µmol/L).
“Kadar bilirubin dalam darah yang lebih tinggi dari nilai normal dapat bersifat toksik bagi perkembangan system saraf pusat bayi, hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan saraf yang tidak bisa diperbaiki lagi. Oleh karena itu, butuh penanganan dokter dengan segera dan tepat,” tegasnya.
Pada keadaan demikian, lanjut dia, bayi sudah harus mendapatkan terapi sinar (foto terapi). Alat terapi sinar/fototerapi secara umum terdiri dari lampu halogen, lampu cool white, daybright atau blue fluorescent yang di tutup dengan pelindung yang terbuat dari Plexiglass. Terapi sinar dilakukan minimal 2×24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal.
Dengan fototerapi ini, maka bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar bilirubin agar tidak terus meningkat sehingga menimbulkan risiko yang lebih fatal.
Lebih lanjut Tri menambahkan, bahwa layanan fototerapi di RS Al Huda diperuntukkan bagi bayi-bayi yang mengalami kekuningan (ikterik) pada kulit, baik yang fisiologis seperti pada bayi yang tidak pandai menyusu, jarang terkena sinar matahari pagi hingga yang disebabkan oleh faktor patologis seperti infeksi atau ketidak sesuaian golongan darah ibu dan bayi.
Fototerapi di RS Al Huda saat ini, kata dia, dilakukan di ruang perawatan khusus yaitu di ruang Perinatologi. Untuk menunjang pelayanan yang memadai disediakan 2 dokter spesialis anak. Didalam ruangan ini bayi-bayi dirawat secara intensif sehingga keluarga cukup menunggu di luar. “Namun demikian keluarga tetap memiliki akses yang mudah untuk mengunjungi bayinya karena di ruang perinatologi disediakan ruang tunggu dan jam kunjungan pagi dan sore serta waktu khusus bagi ibu yang akan menyusui bayinya,” tambah dokter Spesialis Anak lulusan Universitas Gajah Mada tersebut.
Untuk masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang layanan fototerapi Bluelight di RS Al Huda, dapat langsung menghubungi Poli Anak RS Al Huda di Jl. Raya Gambiran No. 225 Genteng-Banyuwangi Telp (0333) 842034.(rsah)