PUTUS MATA RANTAI PENULARAN DBD DENGAN PSN

Gambiran –   Memasuki bulan Februari ini serangan DBD/ Demam Berdarah Dengue di beberapa daerah di Indonesia termasuk Jawa Timur ditengarai masih akan terus berlanjut. Mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih cukup tinggi. Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RS Al Huda ikut merasa bertanggung jawab untuk mencegah dampak yang tidak diharapkan, dengan beberapa kali menggelar kegiatan yang berkaitan dengan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD. Seperti yang terlihat dalam kegiatan PKRS beberapa hari yang lalu.

Pada kesempatan tersebut dr. Rizki Nur Fitria dokter umum anggota tim PKRS di RS Al Huda menyampaikan bahwa curah hujan saat ini masih cukup tinggi. Ini menyebabkan perkembangan telur nyamuk aedes aegypti sebagai pembawa virus dengue sangat cepat. “Karena itu Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN) wajib digiatkan untuk memutus perkembangan nyamuk dan mata rantai penularan DBD.” Ujarnya.

Tempat yang menjadi sarang nyamuk yaitu di air yang tergenang seperti di bak kamar mandi dan toilet, tempat minum burung, air pembuangan kulkas, kubangan tanah yang berair seperti tempat penampungan air dan lain-lain,” tempat tersebut berpotensi menjadi sarang nyamuk, jadi jangan biarkan ada air tergenang. Buang dan kuraslah bak mandi sesering mungkin, bersihkan selokan-selokan dan air yang menggenang.” Bebernya

“Bila kita sudah maksimal melakukan PSN namun masih terserang demam, maka kita harus waspada dan kenali tanda atau gejala DBD. yaitu bila terserang demam dengan disertai gejala sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot, nyeri tulang, ruam (bercak merah) di kulit, serta ada tanda pendarahan seperti, timbul mimisan, maka kita harus lebih waspada”. jlentrehnya

“Dan bila sudah minum obat penurun panas dan pereda nyeri namun demam tidak turun atau malah naik dalam waktu 3 hari dan tidak bisa minum atau muntah terus menerus, harus segera diperiksakan ke dokter di rumah sakit. Agar penderita bisa diobservasi, diterapi, dan terhindar dari kondisi yang membahayakan” imbuhnya

Pemeriksaan laboratorium yang sensitivitasnya cukup tinggi dan efektif juga bisa dilakukan yaitu dengan melakukan pemeriksaan NS1 kepada penderita suspek DBD, pemeriksaan ini sudah bisa dilayani di Laboratorium RS Al Huda yang buka 24 jam dan hasilnya dapat ditunggu 30 menit selesai.” ucapnya

“Intinya, lanjut dia, ketika curiga terserang DBD, hal yang harus dilakukan adalah minum sebanyak-banyaknya. Ini penting untuk mengatasi fase kritis, yaitu saat terjadinya kebocoran plasma pada sel pembuluh darah yang bisa berakibat fatal. Dan bila perlu segera konsultasi ke dokter atau ke Rumah Sakit,” pungkasnya (RSAH)

Post Author: RSAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *